Keantariksaan Indonesia

Bung Karno

Bagi Bung Karno, luar angkasa dan segala misterinya merupakan bidang pengetahuan yang patut dijelajahi oleh bangsa Indonesia. Bung Karno melihat pentingnya keantariksaan dalam menebalkan mental revolusi bangsa, sehingga pada periode 1962-1963, ia mengundang empat kosmonot Soviet untuk datang ke Indonesia. Keempat kosmonot tersebut adalah Gherman Titov, Adrian Nikolayev, Valentina Tereshkova, dan Valeriy Bikovskiy.

Langkah ini bukan hanya sekadar undangan, tetapi juga sebagai bentuk kerja sama dan upaya memperkenalkan teknologi dan semangat eksplorasi antariksa kepada masyarakat Indonesia. Kehadiran para kosmonot tersebut memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi bangsa Indonesia tentang pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antariksa.

Tidak berhenti di situ, Bung Karno juga mendirikan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) pada tahun 1963. LAPAN didirikan dengan tujuan untuk memusatkan aspirasi dan wacana keantariksaan Indonesia, serta mengembangkan program-program penelitian dan eksplorasi antariksa.

Dengan berdirinya LAPAN, Indonesia mulai menapaki langkah-langkah awal dalam mengejar ketertinggalan di bidang teknologi antariksa dan mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari komunitas internasional yang aktif dalam eksplorasi luar angkasa.

Hal ini menjadi impian dan visi Bung Karno bahwa suatu hari nanti, bangsa Indonesia dapat mencapai luar angkasa dengan identitas dan kedaulatan nasional yang kuat. Inisiatif Bung Karno dengan mengundang kosmonot Soviet dan mendirikan LAPAN adalah bagian dari upaya besar untuk membawa Indonesia menuju era baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Cara tersebut menunjukkan bahwa Bung Karno melihat pentingnya eksplorasi luar angkasa sebagai cara untuk menebalkan mental revolusi bangsa dan mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju dan berdaulat di segala bidang, termasuk keantariksaan.