Force Energy Dedication of Life ‘Bung Karno’
Dalam serial Star Wars, Jedi digambarkan sebagai pahlawan yang menggunakan “The Force” untuk melawan kejahatan. Mereka menggunakan energi spiritual untuk mempertahankan keadilan dan kedamaian di galaksi.
Bak seperti Jedi dalam serial Star Wars, Bung Karno menggunakan “Force-Energy” nya untuk melawan smith (Imprealisme) yang ingin menguasai atau mempengaruhi ekonomi negeri lain.
Dengan kekuatan dari the Force, Bung Karno memanfaatkan spirit persatuan dan gotong royong sebagai sumber kekuatannya. Prinsip gotong royong, yang merupakan semangat kerja sama dan kebersamaan, menjadi landasan kuat dalam perjuangan Bung Karno melawan imperialisme dan segala bentuk penjajahan yang berusaha merongrong kedaulatan Indonesia.
Force energy yang diberikan oleh Bung Karno sesuai dengan apa yang ia sampaikan dalam Dedication of Lifenya. Dedication of Life memiliki makna mendalam tentang komitmen Soekarno untuk mengabdikan hidupnya pada Tuhan, bangsa dan negaranya.
Semasa hidupnya, Bung Karno telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk tiga hal utama: kepada Tuhan, kepada Tanah Air, dan kepada Bangsa. Dedikasi ini tercermin dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambilnya untuk memajukan Indonesia. Bung Karno selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan negara di atas segalanya, memperjuangkan kemerdekaan dengan penuh semangat dan keyakinan.
Saya adalah manusia biasa. Saya dus tidak sempurna. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.
Hanya kebahagianku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah ‘dedication of life’ ku.
Jiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta menjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.
Tanpa jiwa pengabdian ini, saya bukan apa-apa. Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasakan hidupku bahagia, dan manfaat.
Begitulah isi dari Dedication of Life Bung Karno. Baginya, hidup adalah pengabdian. Hidup Soekarno sepenuhnya didedikasikan untuk mengabdi pada Tuhan, bangsa, dan tanah air.
“Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada tanah air dan bangsa.”
Demikian hal yang beberapa kali pernah diutarakan Soekarno dalam pertemuan maupun pidatonya, yang kemudian ia torehkan dalam sebuah tulisan tangan bertajuk Dedication of Life pada 10 September 1966.
Menurut Bung Karno, pengabdian adalah sumber kebahagiaannya. Dengan jiwa pengabdian, Bung Karno merasakan hidupnya bermanfaat bagi khalayak luas. Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kekurangan dan kesalahan, Bung Karno bukan apa-apa tanpa jiwa pengabdian. Sebab itulah, Bung Karno sering kali menggaungkan prinsip hidupnya tersebut dalam berbagai pidato yang pernah disampaikannya.
Force energy dedication of life Bung Karno adalah simbol dari semangat juang yang tidak pernah padam. Dengan menjadikan persatuan dan gotong royong sebagai kekuatan utama, Bung Karno telah menunjukkan kepada kita bagaimana menghadapi dan mengatasi setiap tantangan. Mari kita teruskan semangat ini, menjaga dan merawat kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan penuh pengorbanan, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.