Kamis, 24 Desember 1947, Bung Karno menghadiri peringatan Natal di Gereja Protestan Yogyakarta. Kala itu Yogyakarta menjadi Ibu kota Republik. Letak gereja hanya selemparan batu dari Istana Negara Gedung Agung, tepatnya di sebelah utara istana yang terletak di ujung selatan Jalan Malioboro.

Saat itu ibu kota Republik Indonesia berada di Yogyakarta. Bung Karno datang pada acara menjelang perayaan Natal untuk memberikan sambutan. Situasi masih tidak menentu, terutama karena Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli 1947.

Video Bung Karno Menghadiri Perayaan Natal

Pada bulan Desember itu, Indonesia dan Belanda sedang bernegosiasi alot. Dibentuklah Komisi Tiga Negara (KTN) yang mewakili masing-masing pihak yang bertikai. Indonesia menunjuk Australia sebagai wakilnya, Belanda memilih Belgia, dan Amerika Serikat dipilih sebagai penengah.

Bung Karno memandang penting untuk dapat menjalin hubungan baik dengan semua pihak, termasuk orang-orang Kristen, baik Protestan dan Katolik, yang ambil bagian dalam revolusi Indonesia. Setidaknya, tokoh Kristen macam Johannes Leimena, Johannes Latuharhary, IJ Kasimo adalah pejabat-pejabat republik.