The Makers of History
Kalimat “Setiap masa ada orangnya. Setiap orang ada masanya.” Itulah kalimat yang tepat menggambarkan perjalanan hidup manusia, dan pada hakekat manusia di dunia ini adalah sama, yang membedakan manusia satu dengan lainnya ialah, bagian sejarah atau pembuat sejarah, kalau kata Bung Karno ‘The Makers of History'”.
Bung Karno sendiri sering mengemukakan pentingnya peran individu dalam menciptakan sejarah dan mempengaruhi masa depan. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi “pembuat sejarah” dan meninggalkan warisan yang berharga.
Relevansi pandangan Bung Karno menganggap setiap individu memiliki kemampuan untuk menciptakan sejarah. Ia percaya bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh individu dapat mempengaruhi arah sejarah suatu bangsa.
Dengan semangat dan dedikasi, siapa pun bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan negara. Pesan Bung Karno kepada pemuda-pemuda Indonesia adalah untuk selalu berjuang dengan semangat tinggi dan menjadi agen perubahan positif.
Meskipun Bung Karno telah wafat, ajaran, ide, gagasan, dan nilai-nilai luhurnya tetap abadi. Ia dikenal sebagai “Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” karena kemampuan beliau dalam menyampaikan ide-ide dan nilai-nilai yang penting bagi bangsa Indonesia.
Bung Karno visi tentang Pancasila dan perannya dalam membangun negara Indonesia yang berdaulat dan beradab masih sangat relevan hingga saat ini. Pancasila, sebagai dasar negara, terus digunakan sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menciptakan kemajuan dan keharmonisan.
Dengan demikian, kalimat tersebut sangat akurat dalam menggambarkan pandangan Bung Karno tentang peran manusia dalam sejarah dan pentingnya meninggalkan warisan yang berharga.
Bung Karno telah menunjukkan kepada kita bahwa menjadi pembuat sejarah tidak hanya tentang memiliki kekuatan atau posisi, tetapi tentang keberanian, visi, dan tekad untuk membawa perubahan. Warisannya mengajarkan kita bahwa setiap orang, terutama pemuda, memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa.