Berdaulat di Darat, Laut, dan Udara

Bung Karno

Pada Hari Penerbangan Nasional tanggal 9 April 1962, Bung Karno menyampaikan pidato yang menegaskan pentingnya kedaulatan bangsa di segala bidang. Ia menekankan pentingnya kedaulatan yang tidak hanya terbatas pada satu bidang, tetapi mencakup darat, laut, dan udara.

“…Maka bangsa yang hidup di atas tanah air yang demikian itu hanyalah bisa menjadi satu bangsa yang kuat jikalau ia jaya bukan saja di lapangan komunikasi darat, tetapi juga di lapangan komunikasi laut dan di dalam abad 20 ini dan seterusnya di lapangan komunikasi udara,” ujar Bung Karno.

Pesan ini menegaskan visi Bung Karno bahwa kedaulatan sejati bagi Indonesia harus terintegrasi di semua aspek, termasuk transportasi dan komunikasi di ketiga elemen tersebut.

Kedaulatan di darat meliputi penguasaan wilayah dan infrastruktur yang kuat, serta kemampuan untuk mengelola sumber daya alam dan manusia dengan baik.

Di laut, kedaulatan berarti kemampuan untuk menjaga wilayah maritim, mengamankan jalur perdagangan, serta mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya laut.

Sementara itu, kedaulatan di udara adalah tentang menguasai teknologi penerbangan dan ruang angkasa, serta memiliki kemampuan pertahanan udara yang memadai.

Kalimat Bung Karno tersebut tetap relevan hingga kini. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan dinamika geopolitik, Indonesia harus terus mengembangkan kemampuan dan kemandirian di ketiga aspek tersebut. Kemandirian ini tidak hanya dalam konteks pertahanan, tetapi juga dalam teknologi, ekonomi, dan budaya.

Dengan memegang teguh prinsip-prinsip ini, Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat, berdaulat, dan dihormati di kancah internasional. Semangat dan tekad generasi muda untuk turut serta juga dalam menjaga kedaulatan bangsa.